ASMAUL HUSNA
Makna dan Khasiat
Syeikh Tosun Bayrak al-Jerrahi
Sejauh mana kita mengenal Tuhan, Sang-Muara segala ibadah? Bagaimana mungkin kita mendekatkan diri kepada Allah—apalagi mencintai-Nya—tanpa mengenal-Nya?
Buku ini secara gemilang menunjukkan bahwa nama-nama terindah Allah tidak saja menjadi titik masuk (entry point) untuk mengenal Allah, tapi juga untuk menghampirinya-Nya, bahkan untuk meneladani sifat-sifat-Nya (takhalluq bi akhlâq Allâh). Sebab, asmaul husna memang bukan keberadaan-Nya, karena Dia tetap berhakikat tak terperikan. Asmaul husna merupakan pengenalan sifat-sifat-Nya dalam bahasa kemanusiaan. Dan, itu diturunkan agar Dia dijadikan panutan dalam pengembangan potensi-potensi baik dalam diri manusia.
Syeikh Tosun hendak meretas rintangan “mereka yang mengetahui Nama, tapi tak mengenal Yang Dinamai”. Padahal, menurutnya, “Siapa mengenal dirinya, berarti ia mengenal Tuhannya.” Lembar demi lembar, kita tak hanya diajak menyelami samudra makna setiap asma, tapi juga merasakan percikan keagungan (jalâl) dan keindahan(jamâl)-nya di dalam diri kita.
Yang unik, di tangan sang guru spiritual ini, nama-nama Allah itu dapat diamalkan untuk transformasi diri dan jiwa. Setiap asma memiliki khasiat tertentu bagi orang yang membacanya dengan formulasi dan hitungan tertentu.
"Kendati beragam buku dan risalah-filosofis tentang nama-nama terindah Allah telah banyak ditulis, namun begitu jarang yang menyuguhkan penjelasan ringkas padat makna seperti buku ini. Kandungannya tak saja harus disimak oleh setiap muslim, melainkan juga nonmuslim yang percaya, dan bahkan orang yang tidak percaya. Percayalah, buku ini akan menyalakan cahaya iman dalam hati."
Syed Ali Ashraf, Mantan Direktur Jenderal Akademi Islam Cambridge, 1984.
Syeikh Tosun hendak meretas rintangan “mereka yang mengetahui Nama, tapi tak mengenal Yang Dinamai”. Padahal, menurutnya, “Siapa mengenal dirinya, berarti ia mengenal Tuhannya.” Lembar demi lembar, kita tak hanya diajak menyelami samudra makna setiap asma, tapi juga merasakan percikan keagungan (jalâl) dan keindahan(jamâl)-nya di dalam diri kita.
Yang unik, di tangan sang guru spiritual ini, nama-nama Allah itu dapat diamalkan untuk transformasi diri dan jiwa. Setiap asma memiliki khasiat tertentu bagi orang yang membacanya dengan formulasi dan hitungan tertentu.
"Kendati beragam buku dan risalah-filosofis tentang nama-nama terindah Allah telah banyak ditulis, namun begitu jarang yang menyuguhkan penjelasan ringkas padat makna seperti buku ini. Kandungannya tak saja harus disimak oleh setiap muslim, melainkan juga nonmuslim yang percaya, dan bahkan orang yang tidak percaya. Percayalah, buku ini akan menyalakan cahaya iman dalam hati."
Syed Ali Ashraf, Mantan Direktur Jenderal Akademi Islam Cambridge, 1984.
Syeikh Tosun Bayrak al-Jerrahi adalah mursyid-ternama tarekat Halveti al-Jerrahi di Istanbul, Turki. Ia banyak menerjemahkan karya sufi klasik, di antaranya: Divine Kingdom of the Human Kingdom -Ibn Arabi, The Secret of the Secrets -al-Jaylani, Way of Sufi Chivalry -al-Sulami, dan The Shape of Light -Suhrawardi
No comments:
Post a Comment